VOXSULUT – Gejala dan Faktor Risiko Utama Kanker Paru: Hari Kanker Paru-Paru Sedunia yang jatuh pada 1 Agustus menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dokter Farra Assyifa Rizqy dari RS Siloam Kelapa Dua menekankan bahwa kanker paru dapat dicegah dan dikendalikan bila terdeteksi sejak dini.
“Baca Juga: Manfaat Operasi Plastik untuk Kesehatan Tubuh“
-
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru ulasan, rekomendasi, dan seputar dunia hiburan, Games, teknologi dan kesehatan baik lokal, nasional, maupun internasional, kamu bisa join di Channel WA VoxSulut.com dengan KLIK DI SINI.
-
Sosial Media Tiktok Berita Kostum Baru Spider-Man
-
Berita Kostum Baru Spider-Man di Instragram Voxsulut.com
Data Kasus Kanker Paru di Indonesia
Globocan 2022 mencatat lebih dari 34 ribu kasus baru kanker paru di Indonesia setiap tahun. Sayangnya, sebagian besar pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi stadium lanjut. Situasi ini membuat penanganan menjadi lebih sulit.
Kanker Paru dalam Skala Global
Badan Kesehatan Dunia melaporkan bahwa kanker paru menyumbang satu dari lima kematian akibat kanker secara global. Penyakit ini bahkan menyebabkan lebih dari 1,8 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Fakta ini memperlihatkan betapa pentingnya langkah pencegahan.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Kanker Paru
Farra menjelaskan bahwa kebiasaan merokok menjadi faktor utama penyebab kanker paru. Selain itu, asap rokok pasif juga meningkatkan risiko. Polusi udara dan paparan zat berbahaya di tempat kerja menambah ancaman.
Halodoc menambahkan beberapa faktor risiko lain. Pertama, terapi radiasi untuk mengatasi jenis kanker lain dapat memicu kanker paru. Kedua, paparan asbes dan zat berbahaya seperti arsenik dan kromium juga meningkatkan risiko. Riwayat keluarga juga menjadi faktor yang tidak bisa dikendalikan.
Pentingnya Deteksi Gejala Sejak Awal
Pasien kanker paru harus mewaspadai gejala yang muncul. Gejala awal meliputi batuk berkepanjangan, nyeri dada, dan sesak napas. Penurunan berat badan tanpa alasan jelas juga perlu diwaspadai.
Kementerian Kesehatan menambahkan gejala lain seperti sakit kepala, hilang selera makan, suara serak, serta perubahan bentuk jari. Selain itu, pasien bisa mengalami pembengkakan pada wajah atau leher, bahkan batuk berdarah.
Langkah Preventif yang Harus Dilakukan
Masyarakat dapat mencegah kanker paru dengan beberapa langkah sederhana. Berhenti merokok menjadi cara paling efektif. Selain itu, penggunaan masker di area dengan polusi tinggi sangat membantu. Pemeriksaan kesehatan rutin juga penting untuk mendeteksi kanker sejak dini.
Peran Seminar dan Edukasi Publik
Ketua Program CSR Holywings Peduli, Andrew Susanto, menegaskan pentingnya edukasi masyarakat mengenai kanker paru. Menurutnya, seminar kesehatan menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesadaran publik. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat melakukan pemeriksaan rutin. Deteksi dini terbukti mampu mencegah kanker paru berkembang ke tahap berbahaya.
Kesimpulan: Gejala dan Faktor Risiko Utama Kanker Paru
Kanker paru masih menjadi masalah serius di Indonesia dan dunia. Dengan mengenali faktor risiko dan gejala sejak awal, masyarakat dapat mengambil langkah pencegahan lebih cepat. Deteksi dini menjadi kunci utama agar penyakit ini bisa dikendalikan. Pemerintah, tenaga medis, dan pihak swasta perlu terus bekerja sama meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.
“Baca Juga: Liverpool Tundukkan Newcastle Lewat Gol Telat Rio Ngumoha“






