Penggunaan kosmetik telah menjadi bagian dari rutinitas kecantikan banyak orang. Namun, beberapa produk mengandung zat berbahaya yang dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan, salah satunya adalah merkuri. Merkuri sering ditemukan dalam produk pemutih kulit karena kemampuannya dalam menghambat produksi melanin. Meskipun memberikan efek pemutihan yang cepat, penggunaan merkuri dapat berakibat fatal bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Dampak Negatif Merkuri pada Kesehatan
- Gangguan pada Sistem Saraf Paparan merkuri dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf, yang ditandai dengan tremor, gangguan kognitif, dan gangguan emosional seperti depresi dan kecemasan.
- Kerusakan Ginjal Merkuri bersifat toksik bagi ginjal, terutama ketika digunakan dalam jangka panjang. Pengguna kosmetik yang mengandung merkuri memiliki risiko lebih tinggi mengalami gagal ginjal.
- Iritasi dan Reaksi Alergi pada Kulit Penggunaan merkuri dalam kosmetik dapat menyebabkan ruam, gatal-gatal, dan iritasi kulit yang berkepanjangan. Beberapa individu juga mengalami reaksi alergi parah akibat paparan merkuri.
- Gangguan pada Janin dan Ibu Hamil Wanita hamil yang terpapar merkuri memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan gangguan perkembangan saraf. Paparan merkuri selama kehamilan dapat menghambat pertumbuhan otak janin dan menyebabkan cacat lahir.
- Risiko Kanker Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan organ dalam.
Regulasi dan Pencegahan
Untuk melindungi masyarakat dari bahaya merkuri, banyak negara telah melarang penggunaannya dalam kosmetik. Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan larangan terhadap kosmetik yang mengandung merkuri. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk lebih selektif dalam memilih produk kecantikan dan selalu memastikan bahwa produk yang digunakan memiliki izin edar dari BPOM.
Kesimpulan
Meskipun merkuri dapat memberikan efek pemutihan kulit secara instan, bahayanya jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya. Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya pilih produk yang aman dan telah terdaftar secara resmi. Hindari kosmetik ilegal yang menjanjikan hasil instan, karena kemungkinan besar mengandung bahan berbahaya yang dapat merugikan kesehatan.
Referensi
- Haryanti, R. (2018). Tinjauan Bahan Berbahaya dalam Krim Pencerah Kulit. Farmaka, 16(2).
- Indriaty, S., Hidayati, N. R., & Bachtiar, A. (2018). Bahaya Kosmetika Pemutih yang Mengandung Merkuri dan Hidroquinon serta Pelatihan Pengecekan Registrasi Kosmetika di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon. Jurnal Surya Masyarakat, 1(1), 8-11.
- Sende, I. F., et al. (2019). Peredaran Kosmetik Pemutih Ilegal di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Eruditio, 1(1), 49-62.
- Purnawija, I. M., et al. (2021). Analisis Zat Berbahaya yang Terdapat pada Krim Pemutih dengan Menggunakan Metode AAS dan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, 8(2), 134-140.
- Mariyani, M., Patala, R., & Pratiwi, D. (2023). Penyuluhan Pemilihan dan Penggunaan Kosmetik yang Aman Tanpa Bahan Kimia Berbahaya terhadap Remaja. Jurnal Malikussaleh Mengabdi, 2(1), 23-28.