Houston, Texas – Sebuah roket SpaceX yang meledak beberapa menit setelah lepas landas dari Texas pada Kamis (6/3) telah menyebabkan gangguan besar pada lalu lintas udara Amerika.
Menurut laporan dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA), insiden ini mempengaruhi sekitar 240 penerbangan, termasuk penundaan, pengalihan, dan penahanan pesawat di udara.
Detil Gangguan Penerbangan
Kegagalan roket Starship, yang merupakan bagian kunci dari ambisi Elon Musk untuk menjajaki Mars, telah menyebabkan 171 penundaan keberangkatan dengan rata-rata 28 menit, 28 pengalihan, dan 40 pesawat tertahan di udara selama rata-rata 22 menit.
Puing-puing dari ledakan tersebut tercecer sejauh Kepulauan Turks dan Caicos, memicu aktivasi Debris Responsive Area oleh FAA.
Dampak pada Bandara Florida
FAA terpaksa mengeluarkan perintah penghentian darat yang berdampak pada beberapa bandara besar di Florida, termasuk Bandara Internasional Miami, Fort Lauderdale-Hollywood, Palm Beach, dan Orlando.
Penghentian ini berlangsung lebih dari satu jam, menambah kompleksitas pada situasi yang sudah genting.
Respons Elon Musk
Di tengah kritik dan kekhawatiran, Elon Musk yang saat ini juga memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah administrasi Trump, menyebut insiden tersebut sebagai “kemunduran kecil”.
Musk menegaskan bahwa “pesawat berikutnya akan siap dalam 4 hingga 6 minggu,” dalam sebuah update di platform X.
Konteks Lebih Luas
Ledakan ini terjadi hanya lebih dari sebulan setelah sebuah jet regional American Airlines dan helikopter Black Hawk bertabrakan di udara, menandai salah satu bencana penerbangan terburuk di AS sejak 2001.
Insiden ini menambah kekhawatiran publik terhadap keselamatan perjalanan udara, diperparah lagi dengan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan FAA terhadap ratusan karyawan pada pertengahan Februari.