Mengapa Makan Pedas Bisa Menyebabkan Sakit Perut?

Kesehatan170 Dilihat

VOXSULUT – Mengapa Makan Pedas? Mengonsumsi makanan pedas menjadi kesenangan bagi banyak orang Indonesia. Rasa pedas sering membuat selera makan meningkat. Namun, sebagian orang justru merasakan sakit perut setelah makan pedas. Fenomena ini memiliki penjelasan medis yang cukup jelas.

“Baca Juga: Diabetes Akut: Waspadai 4 Gejala yang Sering Terabaikan“

Senyawa Capsaicin dalam Cabai

Cabai memiliki senyawa bernama capsaicin yang menimbulkan rasa pedas. Zat ini terkonsentrasi tinggi pada biji cabai. Saat masuk ke tubuh, capsaicin merangsang reseptor rasa sakit pada lidah. Efeknya adalah sensasi panas yang dikenal sebagai pedas.

Cabai memiliki tingkat kepedasan berbeda. Satuan ukurannya disebut Scoville Heat Units (SHU). Misalnya, cabai jalapeño berada di kisaran 2.500 hingga 8.000 SHU. Sedangkan cabai habanero bisa mencapai 100.000 hingga 350.000 SHU.

Dampak Capsaicin pada Perut

Capsaicin yang bersentuhan dengan lapisan perut dapat menimbulkan iritasi. Kondisi ini membuat perut terasa panas, perih, bahkan nyeri. Dalam jangka panjang, capsaicin bisa memicu masalah seperti gastritis, asam lambung, atau GERD.

Tubuh juga bisa menganggap capsaicin sebagai racun. Reaksi tersebut dapat memicu diare, muntah, atau sakit kepala. Beberapa orang bahkan mengalami nyeri dada dan mulas setelah makan pedas berlebihan.

Manfaat Capsaicin bagi Tubuh

Walau bisa memicu sakit perut, capsaicin juga memberikan manfaat. Salah satunya membantu menurunkan berat badan. Capsaicin meningkatkan metabolisme sehingga tubuh lebih mudah membakar lemak.

Selain itu, capsaicin mampu meningkatkan suhu tubuh dan konsumsi oksigen. Proses ini membantu tubuh membakar kalori lebih banyak. Dengan kata lain, konsumsi cabai dapat mendukung program diet.

Cabai juga kaya antioksidan yang melawan radikal bebas. Antioksidan dapat menurunkan risiko peradangan kronis. Dengan begitu, risiko penyakit jantung, kanker, dan stroke ikut menurun.

Risiko Makan Pedas Berlebihan

Mengonsumsi cabai dalam jumlah sedang umumnya aman. Namun, jika berlebihan, risiko kesehatan bisa meningkat. Orang dengan masalah perut seperti gastritis lebih rentan mengalami nyeri hebat.

Asam lambung yang naik bisa membakar kerongkongan dan tenggorokan. Jika gejalanya berat, seseorang bisa membutuhkan perawatan darurat. Para ahli kesehatan menekankan pentingnya berhati-hati saat makan makanan yang sangat pedas.

Cara Meredakan Sensasi Pedas

Banyak orang langsung minum air ketika kepedasan. Namun, air tidak membantu karena capsaicin berbasis minyak. Air justru membuat sensasi pedas menyebar di mulut.

Cara yang lebih tepat adalah mengonsumsi susu, roti, atau limun. Bahan tersebut dapat melarutkan capsaicin sehingga rasa pedas berkurang.

Orang dengan gangguan pencernaan sebaiknya membatasi konsumsi pedas. Jika tidak, risiko sakit perut dan komplikasi bisa meningkat.

Kesimpulan: Mengapa Makan Pedas Bikin Sakit Perut

Makanan pedas memang menggugah selera. Namun, capsaicin dapat menimbulkan rasa perih di perut bagi sebagian orang. Konsumsi secukupnya tetap memberi manfaat kesehatan. Dengan menjaga keseimbangan, Anda bisa menikmati pedas tanpa khawatir sakit perut.

“Baca Juga: Newcastle vs Barcelona: Duel Panas di St James’ Park“

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *