VOXSULUT – Cina dan Amerika Serikat sedang bersiap meluncurkan teleskop luar angkasa terbaru mereka. Teleskop Xuntian milik Cina dijadwalkan meluncur pada akhir 2025 atau awal 2026. Sementara itu, Amerika akan mengirim teleskop Nancy Grace Roman pada akhir 2026 atau awal 2027.
Dua teleskop ini akan menggantikan peran Hubble yang sudah melemah. Keduanya membawa teknologi baru yang menjanjikan kualitas pengamatan lebih luas dan tajam.
“Baca Juga: Elon Musk Uji Coba Robotaxi Tesla di Texas dengan Pengawas“
Xuntian, Teleskop Cina dengan Desain Unik dan Kamera Super Tajam
Teleskop Xuntian akan mengorbit di dekat Stasiun Luar Angkasa Tiangong. Teleskop ini menggunakan desain off-axis yang pertama kali diterapkan untuk pengamatan luar angkasa. Desain ini menempatkan cermin sekunder di luar garis sumbu cermin utama. Dengan cara ini, cahaya bisa masuk tanpa terhalang dan gambar menjadi lebih jernih.
Kamera Xuntian memiliki resolusi 2,5 miliar piksel. Ini memungkinkannya merekam gambar 300 kali lebih luas daripada Hubble. Dalam masa operasi sepuluh tahun, Xuntian diproyeksikan mampu memindai hingga 40 persen langit. Dengan cakupan ini, ilmuwan dapat mempelajari obyek yang berubah cepat seperti ledakan sinar gamma dan nova.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru ulasan, rekomendasi, dan seputar dunia hiburan, teknologi dan kesehatan baik lokal, nasional, maupun internasional, kamu bisa join di Channel WA VoxSulut.com dengan KLIK DI SINI.
Teleskop Roman, Warisan Satelit Mata-Mata yang Jadi Mesin Survei
Teleskop Roman dulunya adalah satelit mata-mata milik badan intelijen Amerika. Satelit ini diturunkan ke bumi lalu disumbangkan ke NASA. NASA kemudian mendaur ulangnya menjadi teleskop luar angkasa untuk keperluan survei.
Teleskop Roman memiliki cermin utama berdiameter 2,4 meter, sama seperti Hubble. Bedanya, Roman memiliki sudut pandang lebih luas, yaitu 2 derajat. Sebagai perbandingan, Hubble hanya memiliki sudut pandang 0,5 derajat.
Karena itu, Roman bisa mengambil gambar langit lebih luas dan lebih cepat. Menurut Tri Laksmana Astraatmadja dari Space Telescope Science Institute, teleskop Roman mampu bekerja 100 kali lebih efisien dari Hubble.
Perbedaan Ketinggian Orbit Teleskop Roman dan Hubble
Teleskop Roman akan mengorbit pada jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi. Angka ini hampir tiga kali lebih jauh dari orbit Hubble di ketinggian 550 kilometer. Dengan orbit yang lebih tinggi, Roman menangkap area langit lebih luas dan menghindari gangguan atmosfer Bumi.
Teleskop Hubble kini mengalami penurunan fungsi. Dari tiga giroskop yang tersedia, hanya satu yang masih berfungsi. Giroskop tersebut menjaga arah pengamatan tetap stabil. Kondisi ini membuat Hubble tidak bisa mengamati banyak bagian langit.
Selain itu, orbit Hubble terus menurun. Dalam sepuluh tahun ke depan, teleskop ini kemungkinan besar akan masuk atmosfer dan terbakar.
Xuntian dan Roman: Generasi Baru Pengamat Langit
Kehadiran Xuntian dan Roman menjadi harapan baru dalam pengamatan antariksa. Xuntian akan menempati posisi orbit rendah dan berfungsi sebagai mitra Stasiun Tiangong. Sementara Roman akan menempati titik orbit tinggi dan menjadi teleskop utama untuk survei luar angkasa.
Keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Xuntian unggul dalam kecepatan pemindaian dan teknologi cermin baru. Roman unggul dalam efisiensi pengambilan gambar serta kemampuan mengamati obyek dalam skala besar.
Menurut Tri, keberadaan dua teleskop ini akan melengkapi kekosongan jika Hubble benar-benar berhenti beroperasi. Selain itu, mereka juga membuka peluang baru untuk menjelajahi alam semesta secara lebih luas dan mendalam.
“Baca Juga: Arsenal Rekrut Lagi Eks Chelsea, Tambah Kekuatan Skuad“
Perlombaan dua negara ini menunjukkan kemajuan teknologi luar angkasa yang semakin pesat. Dengan Xuntian dan Roman, ilmuwan dunia akan mendapat alat canggih untuk memahami alam semesta yang terus berubah.
