Film “Pesugihan Sate Gagak” Tampilkan Horor-Komedi Segar di Jakarta Film Week

Film11 Dilihat

VOXSULUT Film “Pesugihan Sate Gagak” berhasil menarik perhatian besar pada penayangan perdananya di Jakarta Film Week 2025. Banyak penonton datang dengan ekspektasi menonton film horor menegangkan, namun justru dibuat tertawa sepanjang film.
Suasana bioskop berubah menjadi riuh karena gelak tawa yang terus terdengar. Penonton menikmati aksi para karakter yang kocak dan dialog absurd yang sarat dengan humor lokal.

“Baca Juga: TWICE Rilis Film ONE IN A MILL10N, Persembahan untuk ONCE“

Cerita Tentang Pesugihan yang Berujung Kekacauan Lucu

Film ini bercerita tentang sekelompok warga desa yang tergoda untuk cepat kaya melalui ritual pesugihan menggunakan sate gagak. Mereka berharap ritual itu membawa keberuntungan. Namun, semua justru berubah menjadi kekacauan penuh kelucuan.
Situasi yang awalnya serius perlahan berubah menjadi rangkaian kejadian lucu dan tak terduga. Para tokoh film berusaha menutupi hasil ritual yang gagal, tetapi justru menimbulkan masalah baru yang semakin konyol.

Sutradara Ciptakan Perpaduan Horor dan Komedi yang Cerdas

Sutradara film ini menampilkan ide segar dengan menggabungkan unsur mistis khas Indonesia dan komedi satir. Ia memanfaatkan budaya lokal sebagai latar cerita tanpa membuatnya terasa berat.
Penonton bisa menikmati ketegangan dan humor secara bergantian dalam setiap adegan. Beberapa momen bahkan mendapat tepuk tangan spontan dari penonton karena cara penyampaiannya yang lucu dan tak terduga.
Perpaduan musik, pencahayaan, dan ekspresi pemain menciptakan keseimbangan antara suasana menyeramkan dan humor ringan. Hasilnya, film ini terasa segar dan berbeda dari film horor pesugihan lainnya.

Respons Penonton dan Jadwal Tayang Nasional

Setelah pemutaran khusus di festival, film ini mendapatkan banyak pujian dari penonton dan kritikus. Banyak yang memuji keberanian film ini untuk tampil beda dan menyajikan pesan sosial lewat komedi.
“Pesugihan Sate Gagak” akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 13 November 2025. Banyak penonton sudah menantikan kesempatan untuk menonton ulang film ini di layar lebar.
Antusiasme penonton terlihat dari komentar positif di media sosial yang membicarakan betapa menghiburnya film ini.

Film Lokal yang Tawarkan Hiburan dan Kritik Sosial

Film ini bukan sekadar hiburan. Di balik kelucuannya, film ini menyoroti gaya hidup instan dan keinginan cepat kaya yang masih marak di masyarakat.
Cerita film mengajak penonton untuk tertawa, tetapi juga berpikir tentang nilai kerja keras dan keserakahan manusia.
Dengan pendekatan ringan, film ini membuktikan bahwa genre horor-komedi bisa menjadi wadah kritik sosial yang efektif dan menyenangkan.

“Baca Juga: Ademola Lookman Bersinar, Jadi Man of the Match Atalanta vs Milan“

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *