Waspadai Efek Samping Brokoli bagi Kesehatan Tubuh

Kesehatan279 Dilihat

VOXSULUT – Waspadai Efek Samping Brokoli: Banyak orang menyebut brokoli sebagai makanan super karena brokoli mengandung gizi yang sangat lengkap. Sayuran hijau ini menyediakan vitamin C, vitamin K, serat, dan antioksidan dalam jumlah tinggi. Selain itu, brokoli juga mengandung sulforafan yang dapat membantu melawan kanker dan meredakan peradangan.

Kamu bisa menjaga kesehatan usus, memperkuat tulang, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi brokoli. Namun, jika kamu makan brokoli secara berlebihan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, brokoli bisa menimbulkan efek samping.

“Baca Juga: Manfaat Tidur Nyenyak untuk Daya Tahan dan Kesehatan Mental“

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru ulasan, rekomendasi, dan seputar dunia hiburan, Games, teknologi dan kesehatan baik lokal, nasional, maupun internasional, kamu bisa join di Channel WA VoxSulut.com dengan KLIK DI SINI.


Brokoli Dapat Menyebabkan Perut Kembung

Brokoli mengandung rafinosa, yaitu gula kompleks yang sulit dicerna tubuh. Gula ini akan difermentasi di usus besar dan menghasilkan gas. Akibatnya, seseorang bisa mengalami perut kembung, kram, atau tidak nyaman di perut.

Sebuah studi menyebutkan brokoli juga dapat mengubah keseimbangan mikrobiota usus. Konsumsi brokoli meningkatkan jumlah bakteri Bacteroidetes dan menurunkan Firmicutes. Perubahan ini bisa menyebabkan produksi gas berlebih, terutama pada orang dengan sistem pencernaan yang sensitif.


Brokoli Bisa Mengganggu Fungsi Tiroid

Brokoli termasuk dalam kelompok sayuran silangan seperti kubis dan kale. Sayuran ini mengandung senyawa goitrogen yang dapat mempengaruhi kerja kelenjar tiroid. Senyawa tersebut bisa menghambat penyerapan yodium dan mengganggu produksi hormon tiroid.

Orang yang memiliki gangguan tiroid seperti hipotiroidisme perlu berhati-hati. Mengonsumsi brokoli mentah dalam jumlah besar dapat memperburuk kondisi. Namun, brokoli yang dimasak cenderung aman karena senyawa goitrogen akan hancur saat dipanaskan.


Vitamin K dalam Brokoli Bisa Ganggu Obat Pengencer Darah

Brokoli mengandung banyak vitamin K yang berperan penting dalam pembekuan darah. Namun, jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan, vitamin ini bisa mengganggu kerja obat pengencer darah seperti warfarin.

Pasien yang menggunakan obat antikoagulan perlu berkonsultasi dengan dokter. Mereka juga harus menjaga pola makan secara konsisten dan mengatur jumlah brokoli yang mereka konsumsi setiap minggu.


Terlalu Banyak Brokoli Dapat Mengganggu Pencernaan

Serat dalam brokoli melancarkan pencernaan dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Namun, jika kamu mengonsumsinya terlalu banyak, serat ini bisa membebani kerja sistem pencernaan.

Kelebihan serat bisa menyebabkan sembelit, diare, atau nyeri perut. Selain itu, brokoli mengandung oksalat dan fitat yang dapat mengikat mineral penting seperti kalsium dan zat besi. Jika kamu makan brokoli berlebihan, tubuh bisa menyerap lebih sedikit mineral tersebut.


Konsumsi Brokoli Secukupnya Tetap Menyehatkan

Brokoli memberikan banyak manfaat jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah wajar. Orang sehat bisa makan brokoli setiap hari dengan porsi seimbang. Namun, orang yang memiliki gangguan tiroid atau sedang minum obat tertentu sebaiknya lebih berhati-hati saat mengonsumsinya.

Kunci utamanya adalah keseimbangan. Dengan jumlah yang tepat, brokoli akan tetap menjadi bagian penting dari pola makan sehat.

“Baca Juga: Son Heung-min Pamit dari Tottenham di Laga Kontra Newcastle“

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *