VOXSULUT – Indonesia melalui Kementerian Pertahanan meneken kontrak pembelian 48 jet tempur KAAN dari Turki.
Penandatanganan kontrak ini berlangsung pada Sabtu, 26 Juli 2025 di Istanbul.
Acara ini menjadi bagian dari gelaran International Defence Industry Fair 2025.
Perjanjian ini merupakan lanjutan dari kerja sama antar pemerintah Indonesia dan Turki.
Kepala Biro Informasi Pertahanan, Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang, mengonfirmasi hal ini.
“Penandatanganan ini menindaklanjuti kesepakatan G2G yang diteken pada 11 Juni 2025,” kata Frega.
“Baca Juga: OpenAI Bangun Stargate Norway, Pusat Data AI di Eropa“
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru ulasan, rekomendasi, dan seputar dunia hiburan, Games, teknologi dan kesehatan baik lokal, nasional, maupun internasional, kamu bisa join di Channel WA VoxSulut.com dengan KLIK DI SINI.
Jet Tempur KAAN: Buatan Lokal Turki dengan Teknologi Modern
Industri pertahanan Turki membuat jet tempur KAAN secara mandiri.
Turkish Aerospace Industries merancang pesawat ini dengan dukungan teknis dari BAE Systems Inggris.
KAAN menjadi jet tempur generasi kelima pertama hasil produksi penuh Turki.
Jet ini mampu melaju hingga 1,8 kali kecepatan suara atau setara Mach 1,8.
KAAN terbang pertama kali pada Februari 2024 dengan kecepatan awal 230 knot.
Saat itu, ketinggiannya mencapai sekitar 2.438 meter.
Kemampuan Tempur KAAN yang Mumpuni
KAAN memiliki daya manuver tinggi yang sangat penting dalam pertempuran udara.
Jet ini mampu membawa rudal jarak jauh jenis Stand-Off Missile (SOM).
Rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 250 kilometer dan cocok untuk serangan jarak jauh.
Selain itu, KAAN juga mampu membawa hingga 9 ton amunisi berbagai jenis.
Hal ini memberi fleksibilitas bagi pilot dalam berbagai misi tempur.
Sistem Radar dan Sensor Berkualitas Tinggi
KAAN dilengkapi radar Murad yang menggunakan sistem pemindaian elektronik aktif.
Radar ini dapat melacak beberapa target sekaligus di udara secara bersamaan.
Selain itu, radar ini mampu memetakan daratan dengan gambar beresolusi tinggi.
Sistem ini juga memiliki fitur peperangan elektronik.
Jet dapat mengacaukan sinyal musuh dan melindungi diri dari serangan radar lawan.
Mesin Kuat dan Desain Aerodinamis
KAAN memakai dua mesin turbofan dengan pembakar tambahan.
Tim pengembang memasang mesin buatan General Electric Amerika Serikat pada prototipe awal.
Pada tahap selanjutnya, mereka akan mengganti dengan mesin TEI TF35000 buatan lokal Turki.
Jet ini memiliki panjang 21 meter dan lebar sayap 14 meter.
Luas sayapnya mencapai 70 meter persegi, cukup untuk stabilitas tinggi saat terbang.
Desain aerodinamis ini mendukung kelincahan KAAN dalam berbagai kondisi pertempuran.
“Baca Juga: Napoli Tawar Fabio Miretti Rp244 M, Tunggu Jawaban Juve“






